Jurnalmahakam.com, Jakarta – Setelah melalui proses sayembara yang diikuti oleh ratusan ribu masyarakat, logo IKN akhirnya diumumkan oleh Presiden Joko Widodo. Logo tersebut adalah Pohon Hayat yang didesain oleh Aulia Akbar, seorang desainer grafis asal Bandung. Logo ini memiliki filosofi yang mendalam tentang kehidupan dan kekayaan hayati di Indonesia.
Di Istana Negara, Jakarta, Selasa (30/5/2023) sore, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pemenang logo Ibu Kota Nusantara (IKN). Dari lima finalis yang diikutsertakan dalam sayembara yang digelar oleh Otorita IKN sejak 4 April hingga 20 Mei 2023, logo terpilih dengan suara terbanyak adalah Pohon Hayat yang didesain oleh Aulia Akbar.
“Yang milih ini rakyat dan jumlah pemilihnya 500.000-an. Jumlah yang tidak sedikit,” ujar Presiden Jokowi, seperti dikutip dari tayangan YouTube IKN Indonesia.
Logo Pohon Hayat memiliki filosofi yang mendalam tentang kehidupan dan kekayaan hayati di Indonesia. Logo ini terinspirasi dari bentuk penghayatan simbolisme pohon dari barat sampai timur Indonesia, sumber kehidupan sekaligus kekayaan hayati yang melimpah di ekologi Indonesia. Logo ini juga menggambarkan semangat pembangunan IKN sebagai bangsa besar serta menggugah masyarakat untuk menjaga alam, lingkungan dan ekosistem.
“Kita semua berharap logo Pohon Hayat ini akan menginspirasi IKN untuk menciptakan tempat kehidupan baru bagi kita semua,” tambah Jokowi.
Sayembara logo IKN merupakan bentuk partisipasi publik dalam proses persiapan dan pembangunan IKN, kata Kepala Otorita IKN Bambang Susantono. Para pemilih berasal dari berbagai provinsi di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara, Bali, Kalimantan timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga Sulawesi Selatan.
Logo IKN tidak lahir begitu saja. Ada proses panjang yang melibatkan ratusan desainer dan ratusan ribu masyarakat dalam memilih logo tersebut. Proses ini dimulai sejak September 2022 hingga Mei 2023.
Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI), selaku mitra Otorita IKN dalam proses ini, mengumumkan terbuka untuk para desainer yang ingin berpartisipasi dalam sayembara logo IKN. Lebih dari 500 desainer mendaftar dan mengirimkan karya mereka.
Dewan Kurator ADGI kemudian mengkurasi 10 desainer terbaik untuk mengikuti proses pendesainan logo IKN. Mereka harus membuat logo berdasarkan “koridor kuratorial” yang sudah disiapkan oleh Dewan Kurator, yaitu: semangat kebhinekaan namun dalam satu kesatuan, semangat kebersamaan dan rasa memiliki, serta semangat bahari atau maritim.
Dari 10 logo karya desainer tersebut, Presiden Jokowi memilih 5 logo terbaik, yaitu: Pohon Hayat, Nusantara Bersatu, Nusantara Berkembang, Nusantara Berdaya, dan Nusantara Berkelanjutan. Presiden juga memberi arahan agar diadakan voting terbuka yang dapat diikuti masyarakat secara luas.
Voting secara online diadakan pada 4 April hingga 20 Mei 2023 melalui laman resmi IKN Nusantara. Masyarakat dapat memilih satu logo dari lima nominasi desain dengan menggunakan nomor KTP atau NIK. Selain itu, masyarakat juga berkesempatan untuk memenangkan doorprize berupa 10 motor listrik dengan tanda tangan dari Presiden Jokowi.
Hasil akhir voting menunjukkan bahwa logo Pohon Hayat mendapatkan suara terbanyak dari rakyat Indonesia, yaitu lebih dari 500.260 suara. Logo ini unggul jauh dari logo lainnya yang hanya mendapatkan puluhan ribu suara.
“Hal ini sesuai arahan Bapak Presiden untuk membangun rasa memiliki yang kuat terhadap ibu kota kita Nusantara sebagai refleksi dari sebuah kota yang dibangun secara gotong royong oleh seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.
“Oleh sebab itu kami menggunakan #NusantaraKita karena kita adalah Nusantara,” lanjutnya.
Simbol Pancasila, Kemerdekaan dan Nusantara
Logo Pohon Hayat tidak hanya sekadar gambar. Logo ini memiliki makna yang mendalam tentang nilai-nilai dasar bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, kemerdekaan dan Nusantara. Logo ini juga menggambarkan pohon hayat sebagai sumber kehidupan yang melimpah di Indonesia.
Aulia Akbar, sang perancang logo, mengatakan bahwa ia terinspirasi dari pohon hayat sebagai sumber kehidupan dengan lima akarnya melambangkan Pancasila, tujuh batangnya mewakili pulau besar di Indonesia, dan tujuh belas kembang mekar menjadi simbol kemerdekaan yang abadi.
“Menjadi sebuah kebanggaan tersendiri untuk dapat berkontribusi dalam pembangunan ibu kota baru yang merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Semoga identitas visual ini dapat menyampaikan semangat Nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap Aulia.
Aulia adalah seorang desainer grafis yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat. Ia merupakan alumni dari Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung pada tahun 2014. Saat ini, ia menjabat sebagai Co-founder POT Branding House dan anggota aktif Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI) Chapter Bandung. Selain itu, ia juga mengajar desain grafis secara luar jaringan (luring) di ITENAS dan dalam jaringan (daring) Pixel Ninja.
Ia mengatakan bahwa ia telah mengerjakan logo tersebut selama dua minggu dengan melakukan riset dan eksperimen berbagai bentuk dan warna. Ia juga mengikuti serangkaian roadshow, paparan dan diskusi publik yang diselenggarakan oleh Otorita IKN bersama mitra-mitranya.
Seluruh proses ini didukung oleh Kominfo, BNI, dan Telkomsel termasuk dengan mempromosikan kelima logo ini di jaringan komunikasi BNI dan Telkomsel. Sebagai pemenang sayembara, Aulia berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp 185 juta, sementara keempat finalis lainnya mendapatkan hadiah Rp 20 juta.**