Jurnalmahakam.com, Tenggarong – Program Gerakan Etam Mengaji (Gema) merupakan salah satu program dedikasi Bupati Kukar Edi Damansyah-Wabup H Rendi Solihin, yang tertuang ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
Program Gema bertujuan untuk, memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam proses pembangunan manusia yang unggul, produktif, modern, yang tidak meninggalkan nilai nilai ketuhanan, yang siap bersaing di global.
Adapun strategi dalam merealisasikan program tersebut ialah, memperkuat lembaga-lembaga keagamaan, penyediaan pusat kegiatan keagamaan yang resprentatif, dan mewajibkan sekolah untuk memasukan tambahan pelajaran mengaji bagi siswa SD, SMP, serta rehabilitasi rumah ibadah.
Pada 2021-2022 lalu, program Gema yang menyasar kepada siswa khususnya SMP telah dilakukan, ada sekitar 91 SMP yang telah menerapkan Gema dalam rangka mendorong program tersebut
Subkor Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar Kusran menjelaskan, dari 154 SMP Negeri maupun swasta di Kukar ada sekitar 70 persen yang sudah menerapkan Gema, yang menjadi tambahan belajar hingga saat ini.
“Sejumlah sekolah di Kukar sudah lama menerapkan Gema, khususnya sekolah yang berbasis Madrasah,” kata, Sabtu (4/11/2023).
Ia menyebutkan, bagi sekolah yang belum menerapkan Gema tersebut menjadi fokus Pemkab Kukar, dalam merealisasikan program Gema.
Pihaknya terus berupaya, agar seluruh sekolah khususnya SMP dapat menerapkan Gema, dengan berbagai terobosan atau cara.
“Kedepan mungkin bagi SMP yang sudah menerapkan Gema kita berikan bantuan Al-Qur’an, atau membangun Masjid maupun Mushola,” ungkapnya.
Hal itu dilakukan untuk memotivasi pihak sekolah yang belum menerapkan Gema. Gema ini sangat penting, untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berakhlak mulia, unggul, dan berbudaya, yang menjadi bagian visi dan misi Kukar Idaman.
Sementara itu Kepala SMP Negeri 3 Tenggarong Sariyani menyebutkan, di SMP 3 ini sudah menerapkan untuk menjadi tambahan pelajaran. Hal tersebut bagian turut menyukseskan program Gema.
“Gema dilakukan setiap Jum’at usai pelaksanaan sholat Duha, sejak 2020 lalu. Kemudian Pemkab Kukar membuat program Gema pada 2021, dan sejak itu lah kita gencarkan Gema tersebut,” sebut Sariyani.
Menurutnya, dengan melaksanakan Gema dapat membentuk karakteristik siswa, agar siswa memiliki akhlak yang baik.
“Kami sangat mendukung program Gema tersebut, bahkan di SMP 3 bukan hanya Gema saja. Tapi melaksanakan kegiatan keagamaan lainnya seperti tilawati,” tutupnya. (ADV/Diskominfo Kukar)