Jurnalmahakam.com, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah menargetkan didalam RPJMD yakni Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di Sentra-sentra nelayan. Diketahui Kutai Kartanegara merupakan Kabupaten yang memiliki jumlah nelayan terbanyak di Provinsi Kaltim.
Untuk itu Pemerintah Kutai Kartanegara melakukan pertemuan dengan BPH Migas di Jakarta.
Wabup Kukar H Rendi Solihin menjelaskan tujuan dari Audiensi tersebut sebagai upaya percepatan transformasi Ekonomi Kutai Kartanegara Pemkab Kukar telah menetapkan di sektor pertanian, perikanan dan perkebunan sebagai penopang dimasa yang akan datang
Kukar saat ini mempunyai permasalahan yang cukup serius dihadapi yakni ketersediaan subsidi bahan bakar.
“Setiap kali melakukan kunjungan di beberapa titik di wilayah Kutai Kartanegara, selalu jadi keluhannya adalah ketersediaan bahan bakar,” ungkap Rendi, Senin (20/11/2023).
Saat ini, kata dia, Pemda Kukar
mempunyai program untuk meningkatkan sumber daya pertanian dalam arti luas, termasuk perikanan di dalamnya, sehingga selaras dengan program RPJMD yang sudah kami susun pada tahun 2021 – 2026.
Kemudian, ada program Kukar Idaman, dalam program tersebut Pemda Kukar telah memberikan bantuan kepada para petani dan nelayan prodoktif.
“Alhamdulillah tidak perlu menunggu sampai tahun 2026, sampai tahun 2023 ini, sejak kami dilantik, sebanyak 25 ribu nelayan produktif sudah kami penuhi. ujarnya.
Rendi berharap tahun 2024 mendatang BPH Migas bisa memenuhi kebutuhan bahan bakar untuk nelayan yang berada di 3 kecamatan yakni Samboja, Muara Jawa dan Sangasanga.
“Saya berharap tahun 2024 nanti kebutuhan nelayan nanti bisa terpenuhi,” tutupnya. (ADV/Diskominfo Kukar)