jurnalmahakam.com, KUKAR – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, terus menegaskan pentingnya pembinaan sepak bola lokal. Baginya, klub dan sekolah sepak bola (SSB) di Kukar harus memprioritaskan talenta asli daerah dan tidak sekadar mendatangkan pemain dari luar.
Salah satu contoh pembinaan yang berjalan baik adalah SSB di Desa Tani Bakti, Kecamatan Loa Janan. Menurut Edi, perkembangan SSB ini sangat positif berkat dukungan kepala desa yang memiliki antusiasme tinggi terhadap sepak bola.
“Di Kecamatan Loa Janan, tepatnya di Tani Bakti, ada sekolah sepak bola baru dengan pembinaan yang bagus. Saya beberapa kali ke sana, dan saya lihat perkembangannya sangat baik karena kepala desanya memang hobi sepak bola,” ujarnya.
Namun, ia menyadari bahwa tidak semua klub di Kukar mendapatkan perhatian yang sama. Oleh karena itu, Edi meminta pengurus klub lebih aktif berkoordinasi dengan pemerintah agar pembinaan sepak bola berjalan merata.
Selain itu, Edi mengkritik kebiasaan klub lokal yang masih sering mendatangkan pemain dari luar saat mengikuti turnamen. Menurutnya, hal ini menghambat perkembangan pemain lokal.
“Saya selalu sampaikan kalau ada turnamen lokal di Kutai Kartanegara, tidak boleh ngebon. Ini komitmen kita agar anak-anak kita terus termotivasi,” tegasnya.
Dengan 193 desa, 44 kelurahan, dan 20 kecamatan, Kukar memiliki potensi besar dalam mencetak pemain berbakat.
Oleh karena itu, Edi berharap event sepak bola tidak hanya sekadar berlangsung, tetapi benar-benar memberikan manfaat bagi perkembangan olahraga di daerah. (Adv Diskominfo Kukar/yh)