Jurnalmahakam.com, – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan generasi muda untuk rasional dalam memilih Presiden. Mengingat tahun depan Indonesia sudah memasuki pesta demokrasi.
Bendahara negara tersebut mengaku tak ingin anak muda memilih presiden karena “gumun” alias hanya merasa kagum dengan sosok tersebut.
“Menjelang Pemilu, Anda boleh berbeda pilihan, siapa saja yang Anda pilih that’s really your hak sebagai warga negara tapi gunakan secara rasional,” kata Sri Mulyani di Grand Ballroom Kempinski, Kamis (20/7).
Lebih lanjut, dia meminta anak muda untuk membaca dan menelusuri jejak calon presiden. Untuk menemukan pilihan yang tepat.
“Ojo gumunan, ojo kagetan, itu hanya akan terjadi kalau Anda tahu data. You are not going to be ‘gumun’. Siapa yang nggak tahu gumun di sini? Gumun is actually amaze, tiap kali kaget-kaget kenapa Indonesia begini ya, kenapa dunia begini ya,” terang Menkeu.
“Jadi generasi yang you know where to go, you design your own path dan make sure bahwa Indonesia akan menuju ke tujuan yang telah kita semua sepakati,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga buka suara soal sindiran yang kerap dilemparkan gemar utang, ke Kementerian Keuangan.
“Kalau di ruangan ini Anda hanya mengatakan ini Menteri Keuangan itu utang terus, Anda ketinggalan kereta jauh banget,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan, salah satu tantangan dalam menghadapi gejolak global hingga perubahan iklim adalah masalah pembiayaan. Meski begitu, dia menyebut saat ini Indonesia memiliki beberapa macam sumber pembiayaan.
Dia mencontohkan, untuk membiayai perubahan iklim, Kemenkeu memiliki beragam pilihan sumber pendanaan misalnya dengan utang atau ekuitas seperti pasar karbon.
“Apakah menggunakan instrumen pajak atau instrumen subsidi. Apakah menggunakan instrumen utang atau instrumen ekuitas,” tandasnya.**