Jurnalmahakam.com, Tenggarong – Kepala Desa Muara Kaman Ulu (MKU), Kecamatan Muara Kaman, Hendra mengajak masyarakatnya untuk memaknai nilai-nilai perjuangan para pahlawan. Para pahlawan yang telah berjasa dalam merebut kemerdekaan RI dari tangan penjajah. Hendra tak ingin melewatkan momentum 10 November yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Menurut Hendra, perjuangan para pahlawan untuk merebut kemerdakaan itu tidaklah mudah, banyak pengorbanan dan pertaruhan nyawa, mereka berikan untuk negara ini.
“Saat ini kita kaum muda, perlu menjaga keutuhan bersama agar momentum ini selalu menjadi hal semangat juang untuk membangun, baik pendidikan maupun lainnya,” kata Hendra.
Lebih lanjut, dia menyebut, masyarakat harus termotivasi dan mengambil makna perjuangan dari pahlawan kemerdakaan asli asal Muara Kaman yakni Muso Bin Salim.
Dia adalah Pahlawan Gerilya se-Kalimantan dan pernah menerima penghargaan dari Menteri Pertahanan RI Sultan Hamengkubuono IX, pada 2 Desember 1947.
Kemudian pada 5 Juni 1960, ia menerima penghargaan Pahlawan dari Presiden pertama RI, Ir. Soekarno.
Lalu ada Satya Lencana Perang Kemerdekaan 1 dan 2 dari Menteri Pertahanan RI, Ir. Djuanda pada 5 Juni 1960.
Bahkan sampai sekarang, nama dia banyak digunakan sebagai nama jalan di beberapa daerah di Kaltim.
“Almarhum Muso Bin Salim ini bisa diajukan menjadi Pahlawan Nasional,” harap dia.
Selain itu, Hendra juga berharap, momentum ini bisa menambah kerakatan (bahasa Kutai) membangun desa melalui kerja sama antara 20 desa se-Kecamatan Muara Kaman.
Sehingga, secara umum Kecamatan Muara Kaman ini bisa bersama menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.
“Sejalan dengan program Negara RI, kita memberantas kebodohan, perbaikan infrastruktur, kesehatan gratis,” tuturnya.
Dia juga berpesan, khusus untuk desa MKU, agar selalu rakat untuk membangun desa di segala bidang.
Terutama, lanjut Hendra, bekerja sama pada pendidikan anak, baik itu orang tua, guru dan pemerintah.
“Sehingga tetap sinergi dalam membangun SDM untuk mencapai tujuan bersama, dengan mencerdaskan kehidupan bangsa,” imbuh dia.
Selanjutnya Hendra pun meminta dukungan kepada warganya, untuk membangun objek wisata di desa seperti objek wisata religi bagi agama Hindu.
Diketahui, dari berbagai daerah di Indonesia bahkan wisatawan mancanegara kerap mengunjungi Museum Kutai Mulawarman Ing Martadipura di Muara Kaman.
Kemudian, objek wisata hutan BKSDA cagar alam, wisata Pesut Sungai Kedang Rantau atau anak sungai Mahakam, wisata pemancingan ikan lokal Sungai Kedang Rantau dan wisata kuliner khas Muara Kaman.
“Hal ini agar memperkuat UMKM dan kemasyarakatan untuk menuju ekonomi yang lebih baik,” pungkasnya. (ADV/Diskominfo Kukar)