Jurnalmahakam.com, Bus sekolah di Kecamatan Muara Jawa akan segera dioperasikan untuk mengantar dan menjemput pelajar.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah melakukan analisis dan survei mengenai rute, termasuk biaya operasional bus.
Dalam penjelasannya, terdapat 63 persen pelajar se-Kecamatan Muara Jawa menginginkan adanya angkutan pelajar.
Sisanya, terdapat pelajar yang tetap menginginkan menggunakan kendaraan pribadi, dan sisanya lagi menginginkan keseimbangan antara penggunaan kendaraan pribadi dan angkutan pelajar.
“Mayoritas menginginkan angkutan pelajar, terdapat sekitar 1.192 siswa atau 63 persen mau menggunakan bus sekolah ini,” ucap Kepala Dishub Kukar, Junaidi.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, bus sekolah nantinya menempuh rute Jalan Ahmad Yani, Jalan M Hatta, dan menurunkan siswa di MTS, SMK Nasional, SMP Negeri 1 dan SMA Negeri 1.
Lalu, jika masih memungkinkan, bus kembali menjemput pelajar di Handil 8 dan Gunung Pasir.
“Ini disesuaikan dengan waktu masuk sekolah,” tuturnya.
Nantinya, bus hanya melaju dengan kecepatan 40 Km, di mana ini merupakan kecepatan aman untuk angkutan sekolah.
Ia pun berharap agar pelajar dapat standby di titik penjemputan, karena bus sekolah melakukan penjemputan mulai pukul 06.00 Wita.
“Estimasi perjalanan 11 Km memakan waktu 30 menit, dan bus sudah mulai menjemput sejak pukul 6 pagi,” jelasnya.
Dalam penjelasanya, biaya operasional bus per tahunnya mencapai Rp 149.630.000, dengan rincian per Km Rp 10.899, dan seharinya memakan anggaran mencapai Rp 479.583.
Sedangkan untuk gaji supir dan kondektur senilai Rp 3 Juta dan Rp 2,5 Juta per bulan.
Sementara itu, Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin menjelaskan, kehadiran bus sekolah menjadi salah satu upaya Pemkab Kukar untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Adanya bus sekolah, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pendidikan, khususnya untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan siswa-siswi.
Sejauh ini, terdapat tujuh kecamatan di Kukar yang telah memiliki bus sekolah, dan program ini dianggap penting untuk mengurangi siswa-siswi menggunakan kendaraan pribadi ke sekolah.
“Khusus di Muara Jawa, usulan telah dilakukan sekitar 6 bulan lalu, dan hari ini bisa direalisasikan. Usulan bus ini sangat penting untuk menunjang aktivitas pelajar ke sekolah,” ucap Rendi.
Tidak hanya bus, Pemkab Kukar juga terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, dengan menghadirkan infrastruktur dan kebutuhan lainnya.
“Komitmen kami, ini (sektor pendidikan) akan terus ditingkatkan hingga akhir masa jabatan kami nanti,” tegasnya. (*)