Jurnalmahakam.com, Dalam upaya menghadapi tantangan pasca panen, Dinas Ketahanan Pangan Kutai Kartanegara (Disketapang Kukar) telah mengambil langkah-langkah penting untuk memperkuat ketahanan pangan di wilayahnya.
Pada tahun ini, Disketapang Kukar menyediakan bantuan infrastruktur pasca panen, termasuk lumbung padi, lantai jemur, dan rice milling unit (RMU) kepada kelompok tani dan gabungan kelompok tani.
Menurut Kepala Disketapang Kukar, Sutikno, alokasi ini merupakan bagian dari komitmen mereka untuk meningkatkan ketahanan pangan.
“Kami mendistribusikan tiga unit lumbung padi, enam unit lantai jemur, dan dua unit RMU,” ungkap Sutikno.
Lokasi distribusi infrastruktur mencakup beberapa desa dan kelurahan di wilayah tersebut, termasuk Desa Mulawarman, Desa Sebuntal, Desa Handil Terusan, Kelurahan Sungai Merdeka, dan Sumber Sari.
Alokasi anggaran untuk program ini mencapai sekitar Rp 6 miliar, dengan sebagian besar dana dialokasikan untuk pembangunan lumbung dan lantai jemur. Salah satu masalah yang sering muncul pasca panen adalah kurangnya fasilitas penjemuran padi, yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas dan kerusakan saat proses penggilingan. Oleh karena itu, pembangunan lantai jemur dianggap sebagai langkah krusial.
Disketapang Kukar juga telah merencanakan alokasi dana sekitar Rp 30 miliar untuk pembangunan infrastruktur tambahan pada tahun 2025. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, kualitas hasil panen, serta mengurangi kerugian akibat kurangnya fasilitas pasca panen. Dengan inisiatif ini, Disketapang Kukar berharap dapat memastikan petani memiliki akses yang memadai ke infrastruktur, sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada ketahanan pangan di daerah tersebut.
(ADV/Diskominfo Kukar)